Selasa, 12 Januari 2010

Pengecut

Selalu terlintas di otak
Setiap tingkah, gerak dan senyuman
Menyerang setiap system pikiran
Membuatku selalu memikirkanmu

Ku tak ingin kau hilang
Kau inspirasi bagiku
Ku hanya bias terkagum saja
Karena aku terlalu pengecut

Kaku lidah untuk berkata
untuk ungkap segala yang terbelenggu
Terhenti semua di mulut
Hingga niat tak terungkap
Hanya tinta yang dapat bicara

Melepas


Dingin ku duduk sendiri Tersudut di ruang sempit nan bersekat Menunggu datangnya sesuatu Sesuatu yang tak perlu Gemericik air berisik kian mengusik Ingin kulepas penat nan tersimpan Akan lepas bila semua terlepas Tekanan semakin menekan Menggeram hingga jidat mengkerut Mendorong mencoba tuk menghempas Hingga semuanya terlepas Hela nafas panjang kan kuhembus Suara anehpun mulai terdengar Aroma keberhasilan mulai menyengat Tak terkira keberhasilan nan kudapat Ketika senja tiba, purnama mulai menyingsing Gundah hati mulai menyerbu Tak terasa, terang begitu cepat berlalu Terseret hati ini terbawa oleh senyuman yang menjadi candu Sempat kuberkata tentang apa yang kurasa Yang kurasakan saat melihat parasmu bak putri raja Cinta yang dalam kian sesakan dada Menunggu balas yang tak kunjung tiba